Info Jasa Niaga : Distributor Buku

Judul Buku : 'Laskar Ulama-Santri & Resolusi Jihad; Garda Depan Menegakkan Indonesia 1945-1949'
Penulis : Zainul Milal Bizawie
Tebal : 452 halaman
Ukuran buku: 16x24 cm

Harga: Rp. 75.000,- (belum termasuk ongkos kirim)

SEGERA PESAN BUKU INI KE NO. 0813 8343 0904 atau 0813 1496 2677

Testimoni

1. Dr. KH. M. A. Sahal Mahfudh
(Rais ‘Am Syuriah PBNU, Ketum MUI Pusat,

Pimpinan Pesantren Maslakul Huda Kajen-Pati)

Penelusuran sejarah dalam buku ini selayaknya dipahami dalam konteks politik tingkat tinggi, bahwa perjuangan ulama-santri di era revolusi kemerdekaan dan juga era-era berikutnya tidak untuk membangun politik kekuasaan. Perjuangan fisabilillah dan lil-i`lai kalimatillah yang menjiwai Resolusi Jihad menjadi semangat utama para ulama santri dalam membangun politik kebangsaan, politik kerakyatan dan etika berpolitik yang luhur untuk mewujudkan baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur dalam bingkai NKRI. Karenanya, buku ini hendaknya dilihat dari kaca mata positif sebagai bahan renungan dan pelajaran untuk membangun suatu pemahaman sejarah secara jernih. Bahwa dengan belajar dari pengalaman sejarah, akan ditemukan suatu kearifan dalam berpolitik kebangsaan.

2. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA.

Buku Zainul Milal Bizawie ini cukup monumental, pembaca ditunjukkan bahwa tegak dan berdirinya NKRI tidak bisa dilepaskan dari peran para pejuang santri... PBNU sangat setuju agar Resolusi Jihad NU secara sah diakui faktanya dan segera dimasukan buku sejarah nasional. Ini penting diluruskan, karena jika tidak dikhawatirkan akan menjadi hilang.

3. Dr. KH. A. Hasyim Muzadi

Buku yang ditulis Zainul Milal Bizawie ini mengungkap peran sentral ulama-santri pada masa revolusi kemerdekaan yang terpinggirkan dalam penulisan sejarah “resmi” negara. Dengan membaca buku ini kita dapat menemukan dan merekonstruksi fakta sejarah secara obyektif tentang peran ulama-santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

4. Prof.Dr. Nasaruddin Umar, MA (Wakil Menteri Agama RI)

Buku ini dapat membangkitkan semangat juang umat Islam khususnya para santri untuk membangun negeri ini ke arah yang lebih baik. Umat Islam khususnya Para santri perlu membaca buku ini.

5. Drs. HA. Muhaimin Iskandar, M.Si

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI;

Ketua Umum PKB-Partai Kebangkitan Bangsa

Buku ini berhasil mengungkap fakta-fakta yang belum terungkap secara proporsional. Resolusi jihad adalah sebuah fakta sejarah, banyak ulama-santri yang berada di garis depan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di berbagai Pertempuran mengusir penjajah yang datang kembali, dan puncaknya pertempuran 10 November 1945, banyak para pejuang yang gugur, karenanya disebut sebagai hari pahlawan. Tidak mungkin ada hari pahlawan kalau tidak ada semangat resolusi jihad. Jalan panjang menuju kemenangan pun kian terbentang. Kehadiran buku ini dapat menjadi pencerahan menuju kebangkitan kembali bahwa Islam berperan penting dalam sejarah kemerdekaan dan pergerakan nasional Indonesia. Umat Islam khususnya warga nahdliyin wajib membaca buku ini.

6. (KH. Anwar Iskandar)

Pengasuh Pondok Pesantren Assa'idiyah Jamsaren

dan Pondok Pesantren Al Amin Ngasinan Rejomulyo Kediri

Esensi dari doktrin politik Islam adalah melindungi agama - حراسة الدين- dan mengatur kehidupan dunia untuk sebesar-besar kemaslahatan bagi kehidupan bersama -المصالح العامة- demikian ditulis oleh syaikh 'Ali bin Muhammad Al-Mawardy dalam bukunya, Al-Ahkam As Sulthoniyah. Doktrin politik Islam berikutnya adalah apa yang di tulis oleh Syaikh 'Abdurrahman Al-Masyhur Al-Hadlramy dalam Bughyat al Mustarsyidin, bahwa Allah swt. mewajibkan kita semua untuk menjaga lima prinsip -الكليات الخمس- ; menjaga agama -الدين- harta -المال- (dan harta terpenting dalam hidup adalah negara), akal, keturunan -النسل-

serta harga diri - العرض-

Dalam kitabnya, Fathul Mu'in Syeikh Zainuddin al Malaybari menuliskan bahwa jihad (angkat senjata melawan penjajah, musuh) hukumnya fardhu 'ain apabila musuh tersebut sudah memasuki wilayah kita. Prinsip - prinsip seperti tersebut diatas adalah hasil ijtihad politik assalafussholih yang kemudian secara terus menerus dan istiqamah di ajarkan di pondok-pondok pesantren dan di fahami serta diyakini oleh para ulama dan santri-santrinya sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara serta berinteraksi sosial dengan kehidupan di sekitarnya.

Resolusi jihad yang di lakukan oleh para ulama dibawah pimpinan Kyai Hasyim Asy'ari yang mewajibkan umat Islam mengangkat senjata untuk membela tanah air adalah bentuk pengamalan dari doktrin politik Islam yang di lakukan sejak jaman Rasulullah saw, para sahabat, tabi'in dan para wali. Sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab kebangsaan para ulama NU terhadap bangsa dan negaranya.

Buku ini penting untuk di baca bukan saja oleh warga NU tapi oleh bangsa Indonesia pada umumnya, untuk membuka mata kita bahwa tidak kecil peran ulama dan kaum santri dalam mengantarkan bangsa ini pada pintu kemerdekaannya dan hal tersebut di lakukan dengan pengorbanan yang tidak kecil. Buku ini memuat fakta-fakta sejarah secara ilmiah, obyektif, autentik dan tak terbantahkan. Penulisan sejarah seperti yang di lakukan penulis ini adalah sesuatu yang perlu di teladani dan diteruskan. Karena membuka tabir kebenaran sejarah adalah sebuah perjuangan besar dan bermanfaat besar terutama bagi generasi sekarang dan yang akan datang.

7. Yenny Zannuba Wahid

Buku ini menyuguhkan beragam fakta sejarah yang belum banyak tergali dari kiprah kebangsaan dunia pesantren. Penulis berhasil memotret kontribusi penting mereka dalam babak sejarah sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia. Pembaca, misalnya, diajak menelusuri jejak-jejak perlawanan kiai terhadap kolonialisme via jejaring kyai yang tersebar, khususnya di pulau Jawa. Misalnya yang dilakukan dua keturunan KH. Abdus Salam, Jombang : Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari

dan KH. Wahab Hasbullah.

Buku ini juga mampu menunjukkan bagaimana tokoh-tokoh pesantren merumuskan dan mewujudkan ajaran agama secara tepat dan kontekstual untuk kemaslahatan bangsa dan negara. Contohnya, Resolusi Jihad yang melahirkan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Lewat buku ini, pembaca diyakinkan, dunia pesantren bukanlah dunia menara gading yang hanya berkutat dalam pendidikan agama, tapi juga mampu masuk ke pusaran sekaligus berada di garda depan merespon masalah-masalah kehidupan berbangsa dan negara –nilai-nilai dan prinsip yang terus terwariskan hingga sekarang.

8. Prof. H. Kacung Marijan, Ph.D

(Direktur Jendral Kebudayaan Kemendikbud, Guru Besar Universitas Airlangga)

Sepanjang masa perjuangan revolusi kemerdekaan, para ulama-santri khususnya yang tergabung dalam NU telah meletakkan kepentingan bangsa dan negara jauh lebih penting. Mencermati perjuangan para pejuang laskar ulama-santri seperti diungkap dalam buku ini, maka tidak mengherankan jika NU di masa sekarang tetap mempertahankan empat pilar kebangsaan, yaitu: NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Kebhinekaan. Buku ini telah menunjukkan bahwa antara Islam dan nasionalisme saling mengisi dan melengkapi bahkan terbukti mampu menjaga kedaulatan RI.

9. Dr. Ali Masykur Musa, M.Si, M.Hum

Ketua Umum ISNU-Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama

Buku ini layak diberikan apresiasi. Dengan lugas dan mengalir, buku ini mengungkap sejarah yang hampir terlupakan. Resolusi jihad merupakan tinta emas Nahdlatul Ulama dan perjuangan umat Islam yang di persembahkan demi tetap tegaknya proklamasi 17 Agustus 1945 dan kedaulatan negara. Sudah selayaknya kaum muda menjadikan buku ini sebagai referensi membangun politik kebangsaan kerakyatan sebagai wujud tanggung jawab untuk memperkokoh NKRI.